NailO Ubah Kuku Jempol Anda Menjadi Wireless
Bayangkan skenario seperti ini: Anda sedang belajar membuat robot DIY (do-it-yourself) dengan bantuan video tutorial di YouTube. Tanpa sengaja, konsentrasi Anda terpecah dan ada bagian dari video yang terlewatkan. Tentunya Anda harus kembali melihat bagian yang terlewatkan tersebut, akan tetapi kedua tangan Anda sedang sibuk menyolder circuit board.
Skenario kedua: Anda sedang asik menyiapkan santapan lezat untuk keluarga. Anda sedang meniriskan air dan mengaduk adonan menggunakan kedua tangan Anda, namun Anda harus lanjut ke halaman berikutnya dari buku resep digital yang tersimpan di tablet Anda.
Pada dua skenario di atas, intinya Anda harus meletakkan paling tidak salah satu alat yang Anda pegang agar bisa menavigasikan laptop yang tengah memutar video atau tablet yang menampilkan panduan memasak. Bukankah semuanya akan terasa lebih mudah jika Anda dapat menavigasikannya tanpa harus meletakkan alat-alat bantu tersebut terlebih dulu?
Itulah ide yang dibawa NailO, sebuah proyek hasil pengembangan tim MIT Media Lab. Perangkat berukuran mini ini akan mengubah kuku jempol Anda menjadi sebuah wireless trackpad.
NailO sejatinya merupakan sebuah kuku palsu yang telah ditanami sejumlah komponen elektronik. Ia terdiri dari empat lapisan; urut dari yang paling bawah adalah baterai, circuit board, sensor dan stiker nail art. Singkat cerita, NailO tidak cuma fungsional, tetapi juga peduli estetika.
Pada prototipe pertamanya, circuit board NailO dijejali tiga komponen penting: microcontroller, chip controller kapasitif dan chip Bluetooth LE. Dengan bantuan baterai lithium-polymer berdaya 10 mAh-nya, prototipe NailO bisa meneruskan data input secara nirkabel selama paling tidak dua jam.
Untuk menavigasikan laptop, tablet atau smartphone dengan NailO, ada sejumlah gesture yang bisa diterapkan pengguna dengan jari telunjuknya. Tekan untuk memilih objek, swipe ke kiri/kanan atau atas/bawah untuk scrolling, kemudian ada pula multi-finger gesture dengan beragam fungsi.
Sebenarnya ada banyak skenario dimana NailO bisa sangat bermanfaat selain dua yang saya jelaskan di awal tadi. Salah satunya adalah sebagai media input tambahan saat mengetik menggunakan smartphone; ketik seperti biasa menggunakan jempol kanan, lalu inputkan tanda baca atau emoticon via gerakan swipe pada NailO yang terpasang di jempol kiri.
Tim pengembang NailO kabarnya telah menggandeng pabrikan baterai asal Tiongkok untuk menyempurnakan prototipenya lewat unit baterai yang mungil dan hanya setebal setengah milimeter. Dilaporkan CNET tahap komersialisasi NailO diestimasikan bisa berlangsung dalam jangka waktu tiga tahun.
Sumber: MIT News via Gizmag.
Guru Bahasa Inggris, penyayang binatang, perawat anak kecil dan pengrajin artikel yang kebetulan tertarik dengan perkembangan industri teknologi. Tidak pernah percaya dengan dunia mistis, tapi sangat yakin dengan sains, termasuk halnya kehidupan di luar Bumi.