Meningkatkan penggunaan jejaring sosial di dunia memang memberikan dampak positif yang banyak. Terlebih dalam dunia bisnis. Namun meningkatkan aktivitas penggunaan jejaring sosial ini juga mempunyai dampak buruk berupa peningkatan aktivitas cyber bullying yang terjadi melalui jejaring sosial.
Dan kalau berbicara tentang jejaring sosial, maka sosial media yang perlu menjadi sorotan terkait cyber bullying adalah Twitter. Menurut sebuah penelitian, dari 134 ribu kasus cyber bullying yang terjadi sosial media, 88 persen di antaranya dilakukan oleh para pengguna Twitter. Sementara itu jejaring sosial lainnya, seperti Facebook, Path mempunyai porsi yang kecil.
Penasehat hukum Twitter Vijaya Gadde mengakui adanya permasalahan ini. Terlebih Twitter sendiri memberikan jaminan kalau setiap penggunanya mempunyai hak untuk menyuarakan pendapatnya secara bebas. Dan sayangnya, hak tersebut terkadang digunakan secara berlebihan. Di sisi lain, CEO Twitter Dick Costolo pernah mengungkapkan kalau atmosfer penuh dengan aktivitas cyber bullying tersebut membuat Twitter kehilangan para penggunanya.
Penasehat hukum Twitter Vijaya Gadde mengakui adanya permasalahan ini. Terlebih Twitter sendiri memberikan jaminan kalau setiap penggunanya mempunyai hak untuk menyuarakan pendapatnya secara bebas. Dan sayangnya, hak tersebut terkadang digunakan secara berlebihan. Di sisi lain, CEO Twitter Dick Costolo pernah mengungkapkan kalau atmosfer penuh dengan aktivitas cyber bullying tersebut membuat Twitter kehilangan para penggunanya.
Twitter sendiri sudah mencoba untuk mengurangi adanya aktivitas cyber bullying tersebut. Salah satunya yang terbaru adalah mengupdate guideline serta melarang penyebarang revenge porn di jejaring sosial tersebut.