Seri Grand Theft Auto memang merupakan sebuah seri game yang amat sangat dipenuhi kontroversi. Selain kontroversi, melalui seri utama kelimanya, Rockstar selaku developer juga mencoba menyajikan sebuah dunia virtual yang luar biasa detail dan realistis. Mulai dari GPS yang kehilangan sinyal ketika kamu masuk terowongan, mesin kendaraan bermotor yang mengeluarkan suara yang sama seperti di dunia nyata, sampai ke suara sandal jepit yang dipakai karaktermu.
Salah satu channel YouTube favorit saya, The Game Theorist, hari ini mengunggah sebuah video yang membahas kemungkinan Rockstar membuat AI polisi dalam GTA V lebih realistis dengan menambahkan sedikit bumbu rasisme di algoritma mereka. Rockstar sendiri telah menyanggahbahwa mereka tidak memiliki algoritma khusus yang membuat para polisi lebih rasis, tapi sebuah percobaan yang dilakukan The Game Theorist sepertinya berkata lain.
Melalui video di atas kamu bisa melihat bahwa The Game Theorist melakukan percobaan menggunakan tiga karakter utama GTA V di tiga kantor polisi berbeda di Los Santos. Masing-masing karakter mewakili berbagai stereotip seperti Franklin yang merupakan pemuda kulit hitam yang masih hijau di dunia kriminal, Trevor yang merupakan seorang pria kulit putih psikopat, serta Michael yang merupakan pria kulit putih kaya yang telah pensiun dari dunia kriminal. Tiga kantor polisi yang dipilih juga mewakili tiga aspek yaitu kantor polisi di tengah kota mewah ala Hollywood, kantor polisi di kota kecil yang dekat dengan alam liar, serta kantor polisi di daerah yang dipenuhi orang kulit hitam.
Percobaan dilakukan dengan cara membuat karakter melakukan berbagai aktivitas yang tidak ofensif secara langsung seperti menyapa polisi, berjalan-jalan sambil memegang pistol, serta membunyikan klakson dalam mobil di depan para polisi. Hasilnya cukup mencengangkan. Para polisi dari setiap daerah bereaksi berbeda-beda tergantung kamu menggunakan karakter siapa. Di daerah kota kecil di mana menurut data dunia nyata tindakan kriminal banyak dilakukan oleh orang kulit putih sendirian, Trevor lebih sering mendapat perhatian dari polisi. Sedangkan di daerah kulit hitam, Franklin adalah karakter yang paling sering diserang oleh polisi-polisi tersebut.
Hal menarik lainnya adalah ketika semua karakter berjalan menggunakan pistol, polisi tidak memedulikan mereka sama sekali. Apakah mungkin ini sindiran akan hukum yang memperbolehkan distribusi senjata api di Amerika? Atau sekedar desain game dari Rockstar untuk memudahkan pemain yang sering kali tidak sengaja mengeluarkan senjata di depan umum.